TUGAS
9
Judul
: Jenis Metode Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa
Penulis :
Urip Widodo
B
|
elajar adalah suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Pembelajaran yang baik ditandai
adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan siswa secara langsung,
komprehensif baik fisik,
mental maupun emosi. Hal ini dapat membantu guru
dalam menggerakkan dan menjelaskan gambaran
ide dari suatu materi.
Metode Pembelajaran
Menurut Roestiyah
N.K. (2001: 1), metode mengajar diartikan juga sebagai teknik guru untuk
mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar
pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan
baik. Menurut Made Wena (2011: 2), strategi atau metode pembelajaran berarti
cara atau seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam upaya pembelajaran
siswa. Metode pembelajaran yang ditetapkan guru sebaiknya memungkinkan siswa
banyak belajar melalui proses (learning by process), bukan hanya belajar
produk (learning by product). Penggunaan
metode yang tepat akan turut menentukan efektifitas dan efisiensi pembelajaran.
Pembelajaran Kolaboratif
Langkah-langkah dalam penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif menurut
Barkley, Cross dan Major (2012: 45-140) terdiri dari lima langkah, yaitu a)
mengorientasikan siswa; b) membentuk kelompok belajar; c) menyusun tugas
pembelajaran; d) memfasilitasi kolaborasi siswa; dan e) memberi nilai dan
mengevaluasi pembelajaran kolaboratif yang telah dilaksanakan.
pembelajaran
kolaboratif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok
untuk membangun pengetahuan dan mencapai tujuan pembelajaran bersama melalui
interaksi sosial di bawah bimbingan pendidik baik di dalam maupun di luar
kelas, sehingga terjadi pembelajaran yang penuh makna dan siswa akan saling
menghargai kontribusi semua anggota kelompok.
Prestasi Belajar
Menurut
Kamus Bahasa Indonesia, Prestasi berarti hasil yang telah dicapai dari yang
telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya (Meity Taqdir Qodratillah dkk.,
2008: 1213). Menurut Hamdani (2011: 138-139), prestasi pada dasarnya adalah
hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas. Adapun belajar pada dasarnya adalah
suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu perubahan
tingkah laku. Belajar menurut Winkel
(1996: 53-55), adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pemahaman,
ketrampilan dan sikap. Proses belajar dapat berlangsung dengan penuh kesadaran,
dapat juga tidak demikian. Sri Rumini, dkk. (1991: 59), menyimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
perubahan tingkah laku yang relatif menetap, baik yang dapat diamati maupun
tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan
atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan.
Quantum Learning
Quantum
Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif
di sekolah dan bisnis untuk semua tipe orang dan segala usia. Quantum Learning
pertama kali digunakan di Supercamp. Belajar dengan menggunakan quantum
learning akan didapatkan berbagai manfaat yaitu: 1. Bersikap positif. 2.
Meningkatkan motivasi. 3. Keterampilan belajar seumur hidup. 4. Kepercayaan
diri. 5. Sukses atau hasil belajar yang meningkat.
Kelebihan Metode Demonstrasi :
a.
Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
c.
Pengalaman dan kesan sebagai hasil
pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kelemahan metode Demonstrasi :
a.
Siswa kadang kala sukar melihat dengan
jelas benda yang diperagakan.
b.
Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c.
Sukar dimengerti jika didemonstrasikan
oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
Peta Pikiran
Buzan (1993) mengemukakan bahwa otak manusia bekerja mengolah
informasi melalui mengamati, membaca, atau mendengar tentang sesuatu hal
berbentuk hubungan fungsional antar bagian (konsep, kata kunci), tidak parsial
terpisah satu sama lain dan tidak pula dalam bentuk narasi kalimat lengkap. Dalam
bidang studi keahlian anda, misalnya ambil satu materi dalam pelajaran
Matematika, Akuntansi, Agama, atau yang lainnya. Silakan buat (tulis-gambar)
peta pikiran yang terlintas kemudian narasikan secara lisan. Tulisan atau
gambar peta pikiran tersebut dinamakan dengan peta konsep (concept map).
Buzan mengemukakan bahwa cara belajar siswa
yang alami (natural) adalah sesuai dengan cara kerja otak seperti di atas
berupa pikiran. Yang produknya berupa peta konsep. Dengan demikian belajar akan
efektif dengan cara membuat catatan kreatif yang merupakan peta konsep,
sehingga setiap konsep utama yang dipelajari semuanya teridentifikasi tidak ada
yang terlewat dan kaitan fungsionalnya jelas, Belajar dengan menghafalkan
kalimat lengkap tidak akan efektif, di samping bahasa yang digunakan
menggunakan gaya bahasa penulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar