Selasa, 24 Juni 2014

TUGAS 8 (Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif Melalui Pendekatan In House Training Berbasis Kearifan Budaya).

Tugas 8

Judul : Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif Melalui Pendekatan In House Training Berbasis Kearifan Budaya.

PenulisMuniroh Munawar, Agung Prasetyo, Ratna Wahyu Pusari

Pengertian Pembelajaran
P
embelajaran adalah proses interaksi anak didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Depdiknas – UU Sisdiknas, 2003: 4). Dari definisi tersebut, jika dihubungkan dengan pendidikan usia dini maka kita dapat mengatakan bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi anak usia dini dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar untuk membantu membimbing anak belajar dengan baik sesuai dengan tahap perkembangnnya sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik.
Pembelajaran Inovatif Di PAUD
Pembelajaran inovatif menghindari pembelajaran konvensional yang masih seringkali terjadi pada praktik pembelajaran di sekolah, dimana guru masih mendominasi atau sebagai pusat dari kegiatan belajar mengajar. Akan tetapi, pembelajaran inovatif mendukung terciptanya kelas yang berpusat pada anak. ada empat model pembelajaran.
Pembelajaran inovatif di Paud memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
1.      Inovatif pada materi / kegiatan
Perencanaan adalah bagian penting dari penyusunan dan implementasi kurikulum. Penguasaan guru paud dalam perencanaan (program semester, rencana mingguan, dan rencana harian) sangat berpengaruh dalam menentukan materi / kegiatan yang sesuai dengan perkembangan anak. Oleh karena itu, agar guru dapat merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang kreatif dan inovatif serta menarik dan menyenangkan anak, maka pemilihan materi atau kegiatan harus berdasarkan: (1) kesesuaian individu yaitu pengamatan terhadap kemampuan/perkembangan anak (baik minat, kelebihan, kebutuhan, karakteristik, kepentingan dan situasi masing-masing anak didik), (2) kesesuaian usia yaitu pengetahuan umum guru tentang anak dan perkembangannya.
perkembangannya.
2.       Inovatif pada metode
Metode merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan. Setiap guru akan menggunakan metode sesuai dengan kegiatan. Inovatif pada metode pembelajaran tampak pada pemilihan metodologi yang sesuai dengan perkembangan anak dimana kegiatan-kegiatan mengacu pada minat anak, tingkat perkembangan kognitif dan kematangan sosial dan emosional.
Konteks Belajar
Masyarakat belajar. Masyarakat belajar menolak fragmentasi dan kompetisi individual, dan menempatkan siswa belajar lebih kolaboratif. Kolaboratif. Kelas kolaboratif, sekolah,
dan masyarakat mendorong semua
siswa mengajukan pertanyaan, menemukan masalah, berbicara atau mengajukan pendapat pada saat yang tepat, partisipasi dalam pengukuran dan dalam penyusunan tujuan, standar, dan benchmarks; melakukan
perbicangan dengan orang dewasa tentang hal-hal yang berhubungan dengan tempat kerja di dalam maupun di luar sekolah; dan engaged dalam kegiatan kewirausahaan. Empatetik. Menelusuri masyarakat belajar untuk strategi membangun belajar semua anggota. Strategi ini secara khusus penting bagi sistuasi belajar di mana anggota memiliki pengetahuan dasar yang berbeda-beda.

Pola Pengelompokan
Cara pengelompokan belajar pun
menggunakan beberapa prinsip, yaitu
heterogen, fleksibel, dan adil (equitable). Kelompok heterogen meliputi pria-wanita, dan campuran kultur, gaya belajar, kemampuan,
status ekonomi, dan usia.
 Peranan Guru
Perubahan mendasar dalam paradigmabaru ini adalah mengenai peranan guru.
Dalam kelas kolaboratif, guru
harus bertindak sebagai pembimbing
suatu peran yang kompleks yang menyatukanperan sebagai penggubah kelas,mediator, model, dan sebagai pelatih.Ketika siswa belajar, guru harus berperansebagai pengatur level informasi danmendorong sesuai dengan kebutuhan siswa,dan membantu siswa menghubungkaninformasi baru dengan pengetahuanawal mereka, memperbaiki strategi pemecahanmasalah mereka, dan membimbingbelajar bagaimana belajar. Sebagai partner belajar/kolaborator, gurudan siswa berpartisipasi dalam kegiataninvestigasi bersama.
Peranan Siswa
siswa berperan sebagai
peneliti, pemagang, dan pembangun pengetahuandan keterampilan.
Sebagai peneliti, siswa meneliti konsepdan menghubungkan dan mengaplikasikanketerampilan dengan berinteraksidengan dunia fisik, material, teknologi,dan orang lain.
Sebagai pemagang kognitif, siswa magang kognitif ketikamereka melakukan observasi, menerapkandan menghaluskan kognitifnya melaluiproses berpikir bersama-sama denganpraktisi dunia nyata.
Sebagai penghasil pengetahuan, siswa menghasilkan produk bagi dirinyasendiri dan masyarakat mereka berupasintesis pengetahuan dan keterampilan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar